Minggu, 13 Maret 2011

Kasih Tak Sampai



Kadang aku iri.
Karna bukan menjadi yang terpilih.
Diantara banyak pilihan yang kau punya.
Kadang aku iri.
Ketika aku bukan menjadi orang yang terpilih.
Untuk bisa melukiskan segores senyuman yang berarti.

Aku kini hanya bisa melihatmu dari sebrang jauh.
Memandangmu bersama orang yang sekarang kau punya.
Pedih . perih .
Ingin aku robohkan rasaku ini.
Rasa yang tak mungkin tersampaikan padamu.
Tuk saat ini, besok, atau tak selamanya.

Tapi aku hanyalah aku.
Manusia yang tak bisa merubah takdir.
Sudah berulang kali aku kubur rasaku dalam dalam.
Menghilangkan kenangan yang tlah kita lalui.
Menghapus smua memory tentangmu.
Membakar perasaanku padamu yang tah lama menetap dalam hati.

Aku hanya ingin mengubah rasaku.
Untukmu yang slalu ku nanti.
Hatiku berbisik, “kau tak bisaa..”
Aku tetap tak menghiraukannya.
Suara hatiku tak dapat berdusta.
Yaah memang aku tak bisa.

Kini semakin ku melupakanmu,
Semakin kokoh rasaku untukmu.
Rasa yang tak pernah mati.
Rasa yang tak pernah berhenti.
Rasa yang tak pernah pergi dai hati.

Dan aku kini mengerti.
Jika ini yang terbaik, akan ku trima smuanya.
Semua yang tak pernah kau rasa.
Semua yang tak pernah kau mengerti.
Karna ini hanyalah rasa yang tak mungkin kau nanti.

Sabtu, 12 Maret 2011

Suatu hari nanti

Aku duduk seorang diri
Di bangku kota yang tak berisi
Aku melihat sekitar,
dan lalu berpaling ringan
Terlintas di benakku
"Lupakanlah..."

Aku masih terbayang  lukisan wajah itu
Parasnya bak bulan purnama
Bersinar terang, kupikir
Tapi layaknya hanya anganku saja
Melihatnya bahagiapun
Sudah amat cukup bagiku
Namun walau hanya mimpi
Aku tetap selalu berharap
Akan bisa memilikai bintang
Yang paling terang itu
Suatu saat nanti...

kerinduanku =)

Aku titipkan rinduku ke awan biru
Kukatakan rinduku tak bertepi
Padanya yang selalu ku nanti
Langit peluk erat aku
Tenggelamkan aku dari rasa rindu
Yang tak pernah selalu menyatu
Lepaskan aku,
Dari reruntuhan rasa rindu
Yang selalu menyesakkan kalbuku
Angin enggan bergemulai mendengar permintaanku
Aku terbalut rasa pilu
Karna aku telah merindumu
Dan pikiranku kini terbungkam
Saat aku mengatakan,
"aku merindukanmu" :)